banner ilmuphotoshop

Cari Blog Ini

Minggu, 30 Oktober 2011

Mungkinkah Anda CEO yang berikutnya?


Seorang pengusaha yang sukses sudah tua dan tahu sudah waktunya memilih penerus untuk mengambil alih bisnisnya. Namun bukannya memilih salah satu direktur atau anak-anaknya, dia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Dia memanggil semua eksekutif muda di perusahaannya untuk berkumpul.
Dia berkata,”Sudah tiba waktunya bagi saya untuk pensiun dan memilih CEO yang berikutnya. Saya sudah memutuskan untuk memilih satu di antara kalian.”
Semua eksekutif muda terkejut, tapi pengusaha itu melanjutkan.
“Saya akan memberi masing-masing kamu sebuah benih. Benih yang sangat istimewa. Saya ingin kalian menanamnya, menyiramnya, dan kembali lagi ke tempat ini setahun dari sekarang membawa apa yang sudah kamu tanam dari benih yang saya serahkan kepada kalian hari ini. Saya akan menilai tanaman yang kalian bawa dan orang yang saya pilih akan menjadi CEO.”
Seorang pria bernama Jim, juga ada di sana dan seperti yang lain dia menerima sebuah benih. Dia pulang dan bercerita dengan penuh semangat kepada istrinya. Istrinya lantas membantu mencarikan pot, tanah dan kompos untuk menanam benih tersebut.
Setiap hari dia menyiramnya dan mengamati jika benih itu sudah tumbuh. Setelah 3 minggu, beberapa eksekutif mulai berbicara tentang benih mereka dan tanaman yang mulai tumbuh.
Jim terus mengamati benihnya, namun tidak ada yang tumbuh. 3 minggu, 4 minggu, 5 minggu berlalu, tetap tidak ada. Saat ini eksekutif yang lain sudah berbicara tentang tanaman mereka, tapi Jim tidak punya tanaman apa pun dan dia merasa gagal. 6 bulan berlalu, masih belum ada apa-apa di pot Jim. Dia hanya sadar bahwa dia pasti sudah membunuh benihnya. Semua yang lain sudah punya tanaman yang tinggi, tapi dia tidak punya apa-apa. Jim tidak mengatakan apa-apa kepada teman-temannya, namun dia tetap menyiram dan memupuk tanahnya, berharap benih itu tumbuh.
Akhirnya setahun berlalu dan sekarang tiba saatnya bagi semua eksekutif muda di perusahaan untuk membawa tanaman mereka untuk diperiksa CEO. Jim memberitahu istrinya tidak akan datang dengan pot kosong, tapi istrinya memintanya untuk jujur saja. Jim merasa sangat gugup karena ini akan jadi saat yang paling memalukan dalam hidupnya, namun dia tahu istrinya benar.
Dia akhirnya membawa pot kosong itu ke ruang direksi. Ketika Jim tiba, dia terkagum-kagum dengan bermacam-macam tanaman yang ditanam oleh eksekutif lainnya. Tanaman itu semuanya indah, dengan bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Jim meletakkan potnya yang kosong di lantai dan banyak teman-temannya tertawa, bahkan ada yang merasa kasihan padanya.
Ketika CEO tiba, dia melihat ke sekeliling ruangan dan menyapa eksekutif-eksekutif mudanya. Jim berusaha untuk bersembunyi di belakang.
“Wah… Bagus dan indah sekali tanaman kalian.” Ujar CEO. “Hari ini salah satu dari kalian akan ditunjuk sebagai CEO yang berikutnya!”
Tiba-tiba, CEO melihat Jim yang sedang berdiri di belakang ruangan bersama-sama potnya yang kosong. Dia memintanya ke depan menghadapnya. Jim sangat ketakutan. Dia berpikir, “CEO tahu aku gagal. Mungkin dia akan memecatku!”
Ketika Jim tiba di hadapannya, CEO bertanya apa yang terjadi dengan benihnya. Jim menceritakan semuanya.
CEO memerintahkan semua yang ada di ruangan itu duduk kecuali Jim. Dia memandang Jim lalu mengumumkan kepada seluruh orang di sana ,”Sambutlah CEO kalian yang berikutnya. Namanya Jim!”
Jim tidak percaya. Dia bahkan tidak dapat menumbuhkan benihnya.
”Kenapa dia yang jadi CEO?” tanya yang lain.
Lalu CEO berkata,
“Hari ini setahun yang lalu, saya memberi kalian masing-masing sebuah benih. Saya memerintahkan kalian untuk menanamnya, merawatnya, menyiramnya dan membawanya kembali ke tempat ini hari ini, Tapi saya memberi kalian benih yang sangat istimewa, benih tersebut sudah direbus; benih itu sudah mati, jadi tidak mungkin dapat tumbuh.
Kalian semua, kecuali Jim membawakan saya bermacam-macam tanaman. Ketika kalian sadar benih itu tidak dapat tumbuh, kalian menggantinya dengan benih lain yang masih hidup. Jim adalah satu-satunya orang yang berani dan jujur membawa pot yang benar-benar berisi benih dari saya. Karenanya, dialah yang menjadi CEO yang berikutnya!”
Jadi berhati-hatilah dengan yang Anda tanam sekarang, karena itu akan menentukan apa yang akan Anda dapatkan kemudian.

“Apa yang kamu berikan kepada kehidupan, akan berbalas”
--- Author Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More